Dinamika perubahan tak pernah berhenti, tuntutan menemukan strategi yang adaptif dan inovatif adalah hal yang mutlak untuk dipenuhi. SDM pada bisnis biro perjalanan wisata tak dapat mengelak dari kemajuan teknologi. Untuk itu, kolaborasi adalah spirit mewujudkan pertumbuhan inklusif dalam kepariwisataan tanah air.
Hal itu disampaikan Ketut Swabawa ketika membuka webinar seri ke-2 Road to RAKERNAS II AHLI / 2025 pada Sabtu, 2 Agustus 2025. "Collaboration is our middle name, sejalan motto asosiasi kita Integrity - Collaborative - Expertise. Sejak dideklarasikan tahun 2021 lalu di Jakarta spirit ini mendukung program pemerintah pusat khususnya Kementerian Pariwisata yang berlandaskan Inovasi Adaptasi Kolaborasi" tambah Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Association of Hospitality Leaders Indonesia (DPP AHLI) tersebut.
Pemaparan materi dari Dr. Gusti Ayu Dewi Hendriyani, A.Par.,M.Par (Asisten Deputi Manajemen Strategis, Deputi Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia) menyebutkan bahwa program pemerintah di era digital saat ini bertujuan untuk merespon dinamika yang ada. Seperti konsep AI Travel Planner, AI Companion dan AI Command Center, yang dapat mendorong terciptanya ekosistem digital. "Kita tidak mampu beralih dari teknologi, sebaliknya mereka yang tidak beradaptasi dengan teknologi akan ditinggalkan konsumen." kata Dewi Hendriyani. Ditambahkan pula ekosistem membutuhkan kolaborator, AHLI dengan komponen anggota para pimpinan usaha lintas sektor di industri kepariwisataan dapat berperan sebagai collaborator agent untuk mengakselerasi program-program bersama.
Dr. Gusti Ayu Dewi Hendriyani, A.Par.,M.Par (Asdep Manajemen Strategis Kemenpar RI) memaparkan materi pada Webinar Seri ke-2 Road to Rakernas II AHLI / 2025
Strategi pengelolaan usaha biro perjalanan juga tidak terlepas dari kapasitas SDM pengelolanya. Sebagaimana dipaparkan oleh I Nyoman Astama, SE.,MM.,CHA (Managing Director Pacific Holidays DMC dan pengurus GIPI Bali) melalui konsep Creativity, Inovation, Entreprenuership dan Leadership (CIEL). "CIEL dapat meningkatkan kapasitas SDM untuk menemukan strategi terbaik dalam menghadapi perubahan global termasuk pada bisnis biro perjalanan wisata dengan tantangannya yang luar biasa dari bertumbuhnya OTA dan marketplace online lainnya" kata Astama yang juga Dewan Pertimbangan / Tim Perumus AHLI.
Keunggulan Pariwisata Indonesia yang berbasis alam, budaya dan lokalitas dipaparkan oleh narasumber lainnya yaitu Daniel Guna Nugraha, S.Ip. Dirinya berpendapat bahwa berwawasan global adalah keharusan dan berperilaku lokal harus dikuatkan. "Globally think and locally action mampu menguatkan produk dan destinasi pariwisata Indonesia untuk berdayasaing secara unggul di kancah internasional. Hal ini membutuhkan komitmen bersama setiap stakeholder pariwisata dalam satu barisan, seperti yang diusung AHLI yaitu berkolaborasi untuk maju bersama" kata Ketua DPD ASITA Jawa Barat yang juga Direktur Exotic Java Tour Bandung.
Webinar tersebut hadir secara berseri sejak 19 Juli 2025 lalu yang telah menghadirkan topik bisnis perhotelan. "Webinar ke-2 ini membahas Transformasi Dalam Menghadapi Perubahan Bisnis Biro Perjalanan di Era Digital, selanjutnya kami menyisakan 3 topik strategis lainnya lagi setiap 2 minggu ke depan" kata Aty Fadjariaty, A.Md.Par.,SE.,MM (Ketua Panitia Rakernas / Ketua DPD AHLI Jawa Barat). Webinar dipandu moderator Titing Kartika, S.Pd.,MM.,MBA dan MC Dr. Taufik Hidayat, S.Sos.,MM keduanya dari STIEPAR YAPARI Bandung dan pengurus DPD AHLI Jawa Barat. (red-sw@)