TREND PARIWISATA DI TAHUN 2025
Industri pariwisata semakin dinamis mengikuti perubahan peradaban hidup manusia. Dipacu oleh tingkat pendidikan yang semakin tinggi melahirkan teknologi terbarukan di berbagai sektor. Khususnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) paling banyak dan cepat mempengaruhi perubahan tersebut. Dinamika trend kepariwisataan dalam 1 dekade terakhir juga menjadi dampak dari kemajuan TIK tersebut. Era revolusi industri 4.0 yang mengenalkan teknologi sebagai media berinovasi telah bertransformasi menuju era society 5.0 yang berfokus pada manusia. Fenomena human centric ini mengadaptasikan teknologi yang menampilkan aspek humanis atau personalisasi. Mempertimbangkan hal tersebut, berikut ini prediksi untuk trend pariwisata di tahun 2025.
1. Seek and Find It
Fenomena "viral" tetap menjadi pertimbangan untuk berwisata. Viralnya tempat wisata yang unik, makanan khas, insta-photo spot dan lainnya. Mirip dengan model 'goods getaway’ dimana mengunjungi destinasi wisata yang jauh sekalipun karena ada produk / objek yang viral. Model ini menggabungkan konsep sebelumnya yakni adventure tourism (wisata petualangan), educational tourism (wisata pendidikan), rural tourism (wisata pedesaan) hingga nomadic tourism (wisata berpindah-pindah). Contohnya : Pulau Komodo walaupun destinasi yang sudah terkenal sejak lama, namun jika seseorang belum pernah mengunjunginya dan jauh dari tempat tinggalnya akan tetap ingin mencari destinasi ini ketika sudah siap segala hal untuk berwisata.
2. FOMO to JOMO
Fenomena 'viral' juga mempengaruhi konsep wisata existing menjadi lainnya. Sebagai contoh, jika sebelumnya orang berwisata karena takut dan khawatir ketinggalan sesuatu yang lagi viral (fear of missing out - FOMO), trend berikutnya juga adalah lebih menikmati wisata yang dijalani dengan baik dan santai (joy of missing out – JOMO).
Mirip dengan model 'detour destination’ yakni mencari alternatif tempat wisata lainnya di destinasi pariwisata utama untuk menghindari kemacetan dan kepadatan wisatawan agar dapat lebih menikmati suasana berwisata. Contohnya : Ubud di Bali terkenal dengan berbagai penghargaan internasional, ke depannya wisatawan yang ke Ubud juga akan mengunjungi Desa Wisata Taro yang semakin dikenal dan viral karena keindahan dan keunikannya serta prestasi sebagai juara di ajang lomba pada Kemendesa PDTT, UN Tourism dan sebagainya.
3. One-Click Experience
Era digital semakin menantang dan menyediakan tawaran lebih praktis. Tidak cukup hanya dengan booking via OTA di HP dan pembayaran via online, pengalaman digital ketika berwisata meliputi : tidak lagi menyewa kendaraan harian atau rent car dan beralih ke transportasi online yang lebih murah dan mudah didapat melalui aplikasi digital, menghindari antre saat check in di hotel melalui mobile check in, paket wisata bundling package dengan berbagai benefit dari merchant provider, pemesanan makanan model room service via aplikasi dan sebagainya.
4. Triple R : Relax, Rejuve, Reunion
Melakukan perjalanan bersama kawan lama sekaligus reuni dapat menjadi trend ke depannya seiring bertemu kembalinya sahabat lama yang banyak terjadi melalui media sosial. Selain telah memiliki komunitas baru, pertemuan dengan sahabat lama menjadi keinginan manusia untuk bernostalgia sekaligus menemukan peluang baru. Dalam suasana santai sambil menyegarkan diri dengan ide baru dan semangat baru. Pergi bermotoran bersama, camping dan makan bersama tentunya.
5. Celebrate the Nature
Berwisata di alam tetap menjadi primadona wisatawan sepanjang masa. Kepenatan hidup di kota mendorong manusia merencanakan mencari suasana baru menikmati udara segar, pemandangan indah dan sambil menikmati aktifitas di alam. Maritime tourism, water sport, trekking, hiking, camping dan berbagai wisata alam kini tersedia banyak di berbagai daerah. Merayakan keindahan alam menjadi wisata yang mampu memberi kesegaran dan semangat baru untuk solo dan juga group traveller. Pada usaha pariwisata hal ini ditampilkan melalui konsep sustainable tourism dengan penggunaan produk ramah lingkungan dan berbasis lokalitas.
Demikian sedikit pembahasan tentang trend pariwisata di tahun 2025, semoga bermanfaat dan dapat menginspirasi dalam merencanakan perjalanan wisata bagi wisatawan. Dan juga dalam mengemas produk wisata bagi usaha / bisnis pariwisata.
Salam INSPIRASI,
Ketut SWABAWA