KONSEP "I CAN" UNTUK MENGHADAPI INDUSTRY'S TURBULENCE
Gambar ilustrasi suasana airport yang sepi
(sumber : freepik.com)
Inspirasi Pariwisata (10/4/2025) - Kondisi ekonomi secara global akibat geopolitik dunia termasuk kebijakan negara-negara tidak dapat dipungkiri juga menjadi tantangan yang dihadapi oleh industri pariwisata. Industri yang bersifat global yaitu hubungan antar bangsa dan penuh diverse ini awalnya dianggap sebagai sektor yang bertumbuh secara pesat akibat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Namun kini seiring fenomena VUCA (volatility, uncertainty, complexity and ambiguity) yang tak pernah kunjung usai, tantangan terbarunya memaksa para pelaku pariwisata baik pemilik, pengelola, pekerja dan wisatawan untuk semakin agile dalam dinamika yang fluktuatif. Secara internal atau nasional, kebijakan efisiensi anggaran pemerintah termasuk pembatasan kegiatan ke daerah, destinasi parwisata, hotel dan di luar kantor pemerintahan lainnya telah menurunkan iklim usaha pariwisata.
Industri belum mati, harapan masih ada !
Dibutuhkan motivasi positif bagi semua pihak baik untuk dirinya sendiri, organisasi / lembaganya hingga ke lingkungan sekitarnya. Turbulensi atau guncangan sesaat memang hal yang wajar, namun jangan sampai kita denial, ambigu dan mengabaikan hal sekecil apapun dalam kondisi turbulensi tersebut.
Ada suatu konsep cara berpikir dan beradaptasi secara tepat dalam situasi seperti ini. Kita sebutlah namanya agar mudah mengingat dan berkesan motivasi, yaitu "I CAN". Akronim dari Innitiatitve, Curiosity, Adaptability dan Networking. Formula yang saya perkenalkan sekitar tahun 2022 lalu dan diterapkan di beberapa organisasi dan lembaga usaha sebagai konsep untuk fokus pada permasalahan utama dengan metode berfikir kreatif secara sintesis. Menggali ide-ide yang sudah ada dan memformulasikannya menjadi ide baru dengan perspektif untuk menjadi solusi bagi kondisi yang ada.
INNITIATIVE mencari solusi yang tepat dengan memberdayakan kecerdasan, keterampilan dan sumber daya secara aktif, responsif, kreatif dan optimis. Metode reaplikasi hingga revolusioner dapat menjadi pilihan selama relevan dengan kondisi yang dihadapi secara targetable with immediate positive impact.
CURIOSITY saat melakukan analisa kondisi ini bukan hanya sekedar mencerna bagian permukaan atau konteksnya saja. Lebih dari pada kontrol, sikap penasaran secara professional menerapkan konsep helicopter view and eagle eyes agar menemukan ide untuk solusi yang tepat secara produktif, efektif dan efisien.
ADAPTABILITY diterapkan pada relevansi antara produk dan trend yang masih prospektif. Konsep simplification dengan pola penyederhanaan pengelolaan dan amplification untuk optimalisasi kinerja organisasi dapat menjadi opsi yang strategis di masa tantangan penuh dinamika.
NETWORKING lebih kuat dan strategis untuk berkolaborasi baik secara ide/pikiran, kerjasama hingga menemukan solusi komunal. Sekaligus untuk update informasi, trend dan mendapatkan peluang yang mungkin masih ada. Jangan sampai terlewatkan sedikitpun.
Kita harus bisa seperti makna dari "I CAN !". Dan jika belum bisa mencapai sempurna dalam hasilnya, minimal kita bisa menghindari dampak negatif yang berlebihan selama proses turbulensi ini berjalan. Tidak ada gading yang tak retak, tulisan ini tentu banyak kekurangannya. Namun spirit untuk berbagi inspirasi saling menyemangati ternyata melebihi kekurangan yang ada pada diri saya. Mohon dimaklumi dan terima kasih atas perhatian dan perkenannya. Selamat Berjuang Saling Menyemangati dan Menginspirasi.
Salam INSPIRASI,
Ketut SWABAWA
* Bagi sahabat pariwisata yang berminat untuk mendapatkan materi slide tentang "I CAN spirit" silakan diakses melalui QR code di samping.
(Diselipkan dalam paparan motivational sharing session acara IHKA Bali, 2023 lalu)