Menggeliatnya pengembangan desa wisata selama ini semakin dirasakan manfaatnya bagi masyarakat lokal setempat. Dari program Kampanye Sadar Wisata 5.0 (KSW 5.0) yang diluncurkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia melalui Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata pada Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan, terdapat substansi kegiatan berupa pembinaan dan pendampingan untuk pola kemitraan desa wisata dengan unsur pentahelic kepariwisataan.
Pada kegiatan yang berlangsung di Destinasi Pariwisata Prioritas Borobudur - Yogyakarta - Prambanan (DPP BYP) dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) antara 9 desa / kampung wisata dengan pihak industri perhotelan dan kampus pariwisata. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menyiapkan dan mem-bridging program pendampingan yang berkelanjutan paska program KSW 5.0 tersebut. Ke-9 desa dan kampung wisata tersebut yaitu Desa Wisata Bugisan, Desa Wisata Tanjung Sari, Kampung Wisata Cokrodiningratan, Kampung Wisata Sosromenduran, Kampung Wisata Patehan, Kampung Wisata Kadipaten, Kampung Wisata Rejo Winangun, Kampung Wisata Warungboto, Kampung Wisata Pakualaman.
Kerjasama tersebut meliputi beberapa bidang di antaranya : pelatihan SDM di bidang tata graha, tata boga, tata hidangan, pelayanan prima, pemasaran produk UMKM, pemasaran paket wisata dan pengembangan potensi ke depannya. Sementara pihak kampus yang terlibat adalah Universitas Mahakarya Asia (UNMAHA) dan dari pihak industri ada Whyndam Hotel, Emersia Hotel, Grand Zuri serta lainnya. (SWA)
Berita lain tentang kegiatan ini dapat dibaca melalui https://www.rctiplus.com/news/detail/travel/3834756/melalui-sadar-wisata--desa-wisata-di-kawasan-borobudur-terus-lakukan-pengembangan