Begitu mendengar kata "Yogya" pikiran kita langsung tertuju pada Keraton, Malioboro, Angkringan.. dan lainnya. Yogyakarta sebagai destinasi yang dikenal sejak dahulu kini semakin bikin kangen seiring inovasi dalam kreatifitasnya yang tak pantang surut.
Beragam inovasi dapat kita lihat dan amati di kota Yogyakarta khususnya paska pandemi COVID-19, tidak hanya berbatas pada ragam produk namun juga daya tarik wisatanya semakin berhasil dalam menciptakan pariwisata berbasis masyarakat (community based tourism). Sebagai destinasi berbasis budaya dan didukung dengan predikat 'Kota Pendidikan', pengembangan kepariwisataannya mampu mengkolaborasikan potensi yang dimiliki dengan perkembangan dan kemajuan peradaban jaman dan perubahan perilaku manusia.
Kota Yogyakarta sebagai bagian dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memang tidak banyak memiliki pemandangan dan wisata alam sebagaimana kabupaten lainnya di DIY seperti Sleman, Bantul, Gunung Kidul ataupun Kulonprogo. Yogya memang berkarakter Kota dengan ikon pariwisata utama adalah Kesultanan Keraton Yogyakarta yang akhirnya berkembang di wilayah sekitar mulai dari kawasan Jeron Benteng (kawasan kelurahan-kelurahan di dalam wiayah benteng Keraton) dan wilayah perkotaannya. Berangkat dari karakteristik tersebut, pariwisata di Kota Yogyakarta semakin serius menggarap potensi yang ada tersebut untuk memajukan pariwisata berbasis masyarakat dan pelestarian potensi heritage yang dimilikinya.
DAYA TARIK WISATA DI SEKITAR KERATON YOGYAKARTA
Wisatawan tidak akan pernah bosan mengunjungi tempat wisata utama ini ke depannya karena kawasan sekitar keraton semakin ditata dan menawarkan beragam aktifitas dan pengalaman unik menyusuri kampung-kampung di sekitarnya. Selain obyek wisata utama yaitu Keraton Yogyakarta yang telah banyak dan sering dikunjungi sebelumnya, kini tempat-tempat bersejarah lainnya seperti 'ndalem' alias rumah keluarga keraton juga menawarkan pengalaman cerita sejarah dan budaya.
Wisata Industri Kreatif di Kampung Wisata Patehan, sekitar Tamansari Keraton Yogyakarta.
Sebagai contoh ada Ndalem Kaneman yang memiliki bangunan kuno berarsitektur Jawa dan masih asli bentuknya semakin dilestarikan. Pada hari-hari tertentu terdapat latihan menari Jawa bagi anak-anak di kawasan tersebut. Wisatawan dapat menikmati sajian santap malam ala Keraton yang dikemas dalam Royal Heritage Dinner Buffet, sembari menikmati suguhan pertunjukan tarian Jawa yang diiringi seperangkat gamelan dan dimainkan para sepuh warga setempat. Ndalem Kaneman terletak di Kelurahan Kadipaten dan satu-satunya wilayah di sekitar Keraton yang melestarikan budaya Bergodo (pasukan Keraton) dengan membentuk tim Bergodo dan melakukan kaderisasi bagi generasi muda sebagai penerus ke depannya. Kelurahan ini juga merevitalisasi kawasan Kampung Kadipaten Wetan yakni kawasan perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia dengan mengemasnya menjadi paket wisata susur kampung napak tilas perjuangan RI.
Contoh lainnya yaitu wilayah Kelurahan Patehan yang memiliki berbagai ragam wisata Kuliner dan industri kreatif. Dari aspek edukasi terdapat paket wisata Romantisme Minum Teh ala Keraton, yaitu suatu aktifitas yang merupakan sejarah Kampung Patehan sebagai komunitas masyarakat abdi dalem penyedia perjamuan minum teh bagi keluarga Keraton pada jaman dahulu. Selain itu terdapat Pasar Ngasem yang terkenal dengan suguhan kuliner khas lokal kota Yogyakarta dan selalu ramai dikunjungi pengunjung. Produksi berbagai kerajinan industri kreatif juga disuguhkan di area pemukiman warga dekat kawasan obyek wisata Tamansari Keraton Yogyakarta. Ada kerajinan konsep batik berupa pakaian, tas, topi atau kain saja. Juga ada seni lukis pada kaos, kampung cyber yang mendunia dan telah dikunjungi Mark Zuckerberg pada 2014 lalu dan juga kunjungan raja dan ratu negeri Belanda pada tahun 2020 lalu.
Kawasan Titik Nol
DAYA TARIK WISATA DI SEKITAR KAWASAN MALIOBORO
Malioboro semakin nyaman untuk dijelajahi setelah adanya penataan area selasar / pedestrian sehingga wisatawan dapat menikmati suasana Malioboro dengan berjalan kaki di secara leluasa. Pohon perindang dan kawasan yang bersih juga dilengkapi beberapa shelter untuk duduk-duduk santai dan ikon budaya Yogyakarta untuk ber-swa foto tentunya.
Sebelumnya kawasan ini hanya cukup ramai di malam hari tetapi kini sepanjang hari juga dapat ditemukan hal yang sama. Sejak pagi banyak yang mendatangani kawasan Malioboro hingga ke kawasan Titik Nol untuk berolahraga singan baik jogging maupun bersepeda. Begitu banyak bangunan bersejarah dan kuno yang dapat dilihat dan menarik sebagai lokasi swa-foto. Parade budaya di hari-hari tertentu juga melewati atau berpusat di kawasan ini. Gedung Kantor Pos dan Bank BNI merupakan bangunan kuno yang tetap terawat dan asri, berhadapan dengan Monumen Serangan Umum 1 Maret yang berlokasi di sekitar Museum Benteng Vredeburg, sebuah monumen untuk mengenang peristiwa serangan umum pada 1 Maret 1949.
Coffeshop dan kedai makanan lokal sangat mudah dijumpai dan semakin tertata dengan rapi, area pedagang cinderamata dan pakaian oleh-oleh khas Yogya juga telah dipusatkan di lokasi dekat stasiun kereta api Tugu. Jadi semakin mudah bagi wisatawan khususnya lokal berwisata di Yogyakarta karena dari bandara Yogyakarta International Airport hanya butuh 40 menit waktu perjalanan menuju Yogyakarta. Sementara dengan kendaraan mobil butuh 90 - 120 menit.
DAYA TARIK WISATA LAINNYA DI YOGYAKARTA
Daya tarik wisata yang baru lainnya dapat dijumpai pula di Kampung Wisata Purbayan yang terletak di Kecamatan Kota Gede, sekitar 15 menit berkendara atau berjarak 7 kilometer dari Keraton Yogyakarta. Di Purbayan terdapat bangunan bersejarah yakni Makam Raja Mataram Kuno dan pusat kerajinan perak yang merupakan kegiatan tradisi turun temurun warga setempat sejak penjajahan Belanda. Selain menikmati Mataram Trail berupa susur bangunan bersejarah tersebut, pengunjung dapat menikmati kawasan Between Two Gates yakni kawasan pemukiman warga yang menempati bangunan rumah khas Jawa yang telah berdiri sejak ratusan tahun lalu. Sepanjang kawasan tersebut dilarang untuk mengendarai kendaraan bermotor, termasuk warga setempat wajib menuntun kendaraannya ketika menuju rumahnya masing-masing. Banyak juga wisatawan asing yang dipandu oleh local guide mengunjungi tempat ini untuk mengenal tatanan kehidupan masyarakat setempat yang melestarikan bangunan-bangunan kuno yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya arsitektur oleh pemerintah kota Yogyakarta. Purbayan juga dikenal dengan wisata kuliner yakni pembuatan kue / jajanan lokal kembang waru yang menjadi tradisi turun temurun sejak jaman kesultanan terdahulu di samping tradisi menembangkan musik keroncong yang dibawakan oleh para sepuh.
Berbagai paket wisata di Kota Yogyakarta lainnya dapat didapatkan selengkapnya di website Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta : https://kampungwisata.jogjakota.go.id/
HOMESTAY ; ALTERNATIF TEMPAT MENGINAP DENGAN KENYANAN DAN HARGA TERJANGKAU
Saat ini banyak sekali homestay dan guest house yang tersebar di beberapa wilayah di Kota Yogyakarta. Pemerintah setempat telah mendata dan melakukan pembinaan bagi masyarakat lokal pemilik akomodasi sehingga kebersihan dan kerapiannya semakin membaik. Bahkan sudah bisa dipesan melalui online travel agent selain dengan menghubungi langsung pengelolanya dan juga di platform website.
Salah satu homestay di kawasan Kadipaten yang sangat dekat dengan kawasan Alun-Alun Yogyakarta
Perkiraan harga sewa kamar di homestay berkisar dari Rp. 250.000 - Rp. 450.000 per malam untuk 2 orang menginap. Salah satu alasan menarik menginap di homestay adalah mendapatkan pengalaman untuk hidup bersama masyarakat lokal, mengenal budaya dan tradisinya dan tentunya lebih leluasa dalam merencanakan aktifitas berwisata di area sekitarnya. Beberapa homestay juga terletak dekat dengan pusat kuliner dan/atau toko oleh-oleh cinderamata yang menjadi incaran para wisatawan berkunjung di Yogyakarta.
Demikian sekilas informasi tentang destinasi Kota Yogyakarta untuk menambah semangat Sobat Traveller untuk mengunjunginya kembali. Berbagai paket wisata di Kota Yogyakarta lainnya dapat didapatkan selengkapnya di website Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta : https://kampungwisata.jogjakota.go.id/ . Yogyakarta memang selalu bikin kangen, yuk tetap #banggaberwisatadiindonesia dan berwisata selalu #diindonesiaaja.
Salam INSPIRASI,
KETUT SWABAWA